Bidan Puskesmas Mappasunggu Diduga Gantung Diri Menggunakan Tali Dalam Rumahnya di Pattalasang Kabupaten Takalar

GTN I Takalar – Seorang wanita diketahui bernama Nur Alfrida (34) pekerjaan PNS Bidan Koordinator Puskesmas Kec. Mapsu, Warga Lingkungan Tala, Kel.Sombalalemba, Kec.Pattallasang, Kab.Takalar ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri menggunakan tali didalam kamar rumahnya, Senin tanggal 27 Nopember 2023 sekira pukul 09.40 Wita

Menurut keterangan saksi H. Husain Ma’ru (75) pekerjaan Pensiunan PNS, sekaligus mertua korban mengatakan bahwa sekitar pukul 09.00 wita sempat melihat korban di kamarnya sementara mengerjakan pekerjaan kantor dengan menggunakan Laptop.

“Saya sempat pamit kepada korban untuk keluar beli makanan, setelah saya kembali kerumah, kemudian saya langsung menuju kamar korban namun pintu kamar korban dalam keadaan tertutup dan terkunci dari dalam,” ungkapnya.

Selain itu, H. Husain Ma’ru sempat berteriak dan memanggil korban untuk makan namun tidak ada jawaban, sehingga saya berinisiatif untuk mendobrak pintu kamar, setelah pintu kamar terbuka saya kaget melihat korban sudah tergantung diatas tali.

“Saya kaget dan memanggil keluarga Muh Yusuf Dg Sirua (43) pekerjaan wiraswasta yang berada disamping rumah untuk membantu melepaskan tali dan menurunkan korban,”tuturnya.

Adapun hasil identifikasi dari Unit Inafis Polres Takalar yaitu terdapat luka lilitan tali pada leher korban, luka irisan pada pergelangan tangan kiri, luka gores di bawah buah dada sebelah kiri dan luka terbuka pada Dada sebelah kiri korban.

Sementara barang bukti yang sudah diamankan berupa tali, pisau, pisau bedah (Bisturi), Gunting dan Leptop oleh Unit Inafis pihak Polres Takalar.

Menurut dari keterangan dari suami korban di sinyalir karena karena beban kerja, dimana korban pada akhir-akhir ini, sering melamun dan mengeluh ingin pindah kantor (*red).

Lp : IMDT ( P R M G I )

Pelepasan Jenazah Bupati Lani Jaya Papua Sekaligus Penyerahan Jenazah ke Keluarga 

GTN l Papua – Pemerintah melalui Pemkab Lanny Jaya melaksanakan upacara pelepasan jenazah Penjabat Bupati Lani Jaya, Doren Wakerkwa, SH, MH di Tiom, ibukota Lanny Jaya, Provinsi Papua Pegunungan pada Selasa 7 November 2023.

Kegiatan pelepasan dari pemerintah ke keluarga besar Wakerkwa ini agar selanjutnya jenazah dimakamkan di kampung halamannya di Kampung Pirime.

Almarhum menghembus nafas terakhir di RSUD Tiom setelah mengalami serangan jantung akibat kelelahan dari perjalanan panjang yang dilakukan dalam 1 hari terakhir.

Pada pagi hari Doren Wakerkwa bersama dengan istri dan rombongan di Wamena setelah perjalanan penerbangan dari Jakarta-Sentani-Wamena.

Sampai di Wamena, rombongan menuju Tiom dengan perjalanan darat.

Pukul 18.30 WIT saat tiba di Tiom, Wakerkwa mengalami sesak nafas dan sempat menginap di Hotel Nawi Abua.

Anggota rombongan lainnya berusaha untuk menghubungi dokter dan suster agar segera diberikan pertolongan pertama dan mengevakuasi ke rumah sakit.

Ketua DPC GMNI Kab. Jeneponto Angkat Bicara Terkait Adanya Korban Jiwa Akibat Aktivitas Tambang Pasir Di Desa Sapanang Jeneponto

GTN l JENEPONTO – Ada Beberapa titik di Wilayah desa di Kabupaten Jeneponto telah Marak terjadi penambang pasir maupun Sertu di Sepanjang sungai kelara. Kabupaten Jeneponto ( 02/11/2023).

“Kami Dari GMNI ( Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), Mengetuk Keras Oleh Pihak Penegak Hukum, Untuk Mengambil Tindakan Khusus Bagi Penambang Di Beberapa titik Wilayah Desa Di Dua Wilayah Kecamatan Turatea dan Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto” Ucap SR selaku Ketua DPC GMNI Kabupaten Jeneponto.

Terkait Beberapa Hasil Yang di Himpun Oleh Awak Media Gerbang Timur di Dua Kecamatan Marak Terjadi Penambang Pasir Maupun Sertu di :
Desa Sapanang ( Kecamatan Binamu ).
Desa Jombe ( Kecamatan Turatea ).
Desa Bontomate’ne ( Kecamatan Turatea ).

“Betul Sering Terjadi ada Tambang Di wilayah Tersebut dan Kamipun sangat Terpukul Adanya Korban Tenggelam di Desa Sapanang Di Jumat Malam tanggal 20/10/2023, Dan Itu sepupu Saya sendiri tenggelam Akibat Bekas Tambang pasir, Dan Itu tidak boleh di biarkan jangan sampai Ada Korban berikutnya” ucap ” Ketua Dpc GMNI Jeneponto”
Ketua GMNI (Gerakan mahasiswa Nasional Indonesia),
Meminta Aparat Hukum agar segera Menghentikan Tambang tersebut Agar Tidak terjadi korban berikutnya.

” Jika tambang tersebut masih saja beroperasi Maka Kami dari GMNI ( Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia ) menduga Adanya Kongkalikong pihak penegak Hukum dan pihak Penambang. Jika Itu Tambang Resmi Maka Siapa yang memberikan Ijin atas Penambangan Pasir di Sungai Kelara….?”ujar Ketua DPCGMNI.

Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.