Gowa, GTN.Com – Sebagai langkah persiapan menjelang tahapan pemungutan dan penghitungan suara dalam Pilkada Serentak 2024, Sidokkes Polres Gowa menggelar pemeriksaan kesehatan bagi personel pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Kegiatan ini berlangsung usai apel pergeseran pasukan di Lapangan Griya Bhayangkara Polres Gowa, Senin (25/11/2024) Sore.
Pemeriksaan kesehatan tersebut dipimpin langsung oleh Kasidokkes Polres Gowa, IPTU dr. Anniza Rukmanasari Kemal, S.Ked., dengan fokus pada pemeriksaan vital seperti pengecekan tekanan darah (tensi) dan kondisi fisik personel.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan setiap personel dalam keadaan prima saat menjalankan tugas pengamanan TPS.
“Pemeriksaan kesehatan ini merupakan bagian dari komitmen Polres Gowa untuk menjaga kesiapan fisik personel, sehingga mereka dapat menjalankan tugas pengamanan dengan maksimal,” ujar IPTU dr. Anniza.
“Kesehatan personel adalah prioritas utama. Dengan kondisi fisik yang baik, pengamanan Pilkada dapat berjalan lancar dan aman,” tegasnya.
Pemeriksaan ini diikuti oleh puluhan personel yang akan disebar ke berbagai TPS di wilayah Kabupaten Gowa. Selain pemeriksaan kesehatan, personel juga diberikan motivasi untuk menjaga stamina dan disiplin selama pelaksanaan tahapan Pilkada.
Polres Gowa terus menunjukkan kesiapan dan keseriusannya dalam mendukung kelancaran dan keamanan pesta demokrasi tahun ini.
Makassar, GTN.Com – Hj. Sitti Husniah Talenrang kembali menunjukkan komitmennya dalam dunia pendidikan. Mantan legislator Gowa ini baru saja mengikuti seminar proposal disertasi di Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, sebagai salah satu langkah meraih gelar doktor di bidang Ilmu Manajemen.
Seminar yang berlangsung Senin (25/11), menjadi momen penting dalam perjalanan akademik Husniah. Ia mempresentasikan proposal penelitian dengan judul “Pengaruh Kompetensi, Motivasi Kerja, dan Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja ASN di Pemerintah Kabupaten Gowa”.
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kinerja aparatur sipil negara (ASN) di Gowa dan menjadi referensi penting dalam pengembangan manajemen sumber daya manusia di sektor publik.
Proses seminar ini melibatkan sejumlah guru besar dan pakar terkemuka. Prof. Dr. Abdul Rahman Muis bertindak sebagai Promotor, didampingi oleh Ko-Promotor Prof. Dr. Hj. Dahlia Baharuddin dan Dr. Hasbi Hasan. Para penguji lainnya, seperti Prof. Dr. H. Baso Amang dan Prof. Dr. H. Mursalim Laekkeng, turut memberikan masukan konstruktif untuk penyempurnaan penelitian Husniah.
“Alhamdulillah, seminar proposal ini berjalan lancar. Saya memohon doa dari semua pihak agar proses selanjutnya juga dimudahkan,” ujar Husniah dengan penuh rasa syukur.
Husniah juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya, baik secara moral maupun akademis. Dirinya juga menerima masukan-masukan konstruktif dari para penguji yang diharapkan dapat memperbaiki kualitas penelitian dan meningkatkan kedalaman analisis yang dilakukan dalam disertasinya. Proses ini menjadi kesempatan berharga bagi Husniah untuk memperbaiki dan menyempurnakan penelitian yang telah dipersiapkan.
Usai mengikuti seminar proposal disertasi, Husniah berharap dapat segera melanjutkan ke tahap berikutnya dalam proses ujian promosi doktor. Ia mengungkapkan bahwa setiap tahapan yang telah dilalui memberikan banyak pelajaran berharga, baik dalam aspek akademis maupun dalam pengembangan diri secara pribadi.
Sebagai politisi aktif yang juga berkiprah di dunia pendidikan, Husniah Talenrang memandang ilmu pengetahuan sebagai landasan penting untuk membawa perubahan. Ia yakin, dengan penerapan ilmu yang diperoleh selama studi doktoral, dirinya dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi kemajuan Kabupaten Gowa dan Indonesia secara keseluruhan.
“Melalui penelitian ini, saya ingin memberikan dampak positif, khususnya dalam pengelolaan sumber daya manusia di pemerintahan,” tambahnya.
Acara yang dimulai pukul 10.00 WITA hingga hingga pukul 12.00 WITA tersebut menjadi ajang bagi Husniah untuk menunjukkan keseriusan dan dedikasinya. Tak hanya sebagai akademisi, tetapi juga sebagai tokoh masyarakat yang peduli terhadap pengembangan sumber daya manusia.
Husniah berharap, pencapaiannya ini dapat menginspirasi generasi muda untuk terus mengejar pendidikan tinggi dan berkontribusi bagi kemajuan daerah dan bangsa. “Ilmu adalah investasi jangka panjang. Dengan menerapkannya, kita bisa membawa perubahan besar untuk masyarakat,” pungkasnya.
Perjalanan Husniah Talenrang menuju gelar doktor diharapkan menjadi contoh nyata bagi banyak pihak, bahwa pendidikan dan pengabdian dapat berjalan beriringan untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat. (*)
Makassar, GTN.Com – Dua hari menjelang Pilkada serentak pada 27 November 2024, Kepala Rutan Kelas I Makassar, Jayadikusumah, menegaskan pentingnya sikap netralitas bagi seluruh jajarannya.
Dalam amanatnya pada apel pagi yang berlangsung di halaman kantor, Jayadi meminta seluruh petugas untuk menjaga profesionalisme dan tidak terlibat dalam aktivitas yang berpotensi mengganggu stabilitas dan kondusivitas. Senin, (25/11).
“Tidak terasa kita sudah di H-2 Pilkada serentak. Saya ingatkan untuk tetap menjaga netralitas, tidak melakukan aksi provokatif yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban,” pesannya tegas.
la juga mengingatkan bahwa menjaga suasana kondusif di lingkungan Rutan Makassar adalah bagian dari tanggung jawab bersama.
Sikap ini, menurutnya, penting untuk memastikan pelaksanaan Pilkada berjalan lancar tanpa gangguan.
Selain berbicara soal netralitas, Jayadi juga mengumumkan rencana pengembangan program ketahanan pangan di Rutan Makassar.
la mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat akan memanfaatkan lahan yang tersedia untuk membudidayakan tanaman sayuran.
“Kita akan coba lakukan budidaya sayuran di lahan yang terbatas ini. Setidaknya hasilnya nanti bisa membantu supply makanan di dapur umum Rutan Makassar,” katanya.
Di penghujung arahannya, Jayadi mengajak seluruh jajaran untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan masjid Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan.
Ajakan ini disampaikan sebagai bentuk pengingat pentingnya kontribusi terhadap kegiatan sosial dan keagamaan.
Jayadi berharap inisiatif tersebut dapat menjadi bagian dari semangat kebersamaan di kalangan petugas Rutan Makassar.
Makassar, GTN.Com – Razia Rutin Yang di laksanakan oleh polsek Rappocini, di nilai tebang pilih terhadap pemilik kendaraan yang terjaring razia pada Sabtu Malam, (23/11/2024).
Seorang pengendara sepeda motor yang terjaring razia polsek rappocini, menyayangkan adanya indikasi tebang pilih yang di lakukan oleh aparat, pasalnya pada saat razia aparat berhasil mengamankan beberapa unit kendaraan yang menggunakan dengan berbagai pelanggaran.
Namun dalam razia tersebut terlihat beberapa kendaraan yang terjaring razia karena kedapatan menggunakan kenalpot brong/tidak sesuai standar pabrik, termasuk kendaraan yang di kendarai oleh sumber.
Namun anehnya tak berselang lama terlihat ada kendaraan roda dua yang di bebaskan lantaran adanya seseorang yang di duga oknum sehingga di bebaskan.
Melihat hal tersebut iya di dampingi keluarganya mencoba melayangkan protes kepada aparat namun tak di indahkan dan tetap di kenakan sangsi tilang, sedangkan kendaraan yang di bebaskan melanggar aturan yang sama dengan menggunakan knalpot brong
“Pak kenapa itu di bebaskan? Sedangkan motornya juga menggunakan knalpot tidak standar/brong, apa bedanya dengan motor saya? Tanyanya kepada aparat namun tak di indahkan.
Bahkan keluarga yang mendampinginya mencoba melakukan konfirmasi kepada Kanitlantas polsek rappocini, melalui pesan singkat whatsapp namun tak di respon. Ada apa?
Saya sangat menyesalkan prilaku tebang pilih yang di lakukan oleh aparat rappocini, pada saat razia saya menduga bahwa kendaraan tersebut di bebaskan kendati melanggar karena adanya oknum yang membackupnya. Ucapnya kepada media.
Saya berharap kepada kasat lantas dan kapolrestabes makassar agar menindak oknum anggota polsek rappocini, yang tidak profesional dalam menjalankan tugas, jangan hanya karena kami ini hanya masyarakat biasa lantas kami di berikan sangsi namun tidak dengan orang yang punya bekingan, Ucapnya.
Kami berharap adanya keadilan yang di tegakkan oleh parat sehingga masyarakat sepenuhnya percaya bahwa polri hadir untuk melayani mengayomi dan melindungi masyarakat, serta menegakkan keadilan, jangan hanya karena adanya oknum, lantas keadilan itu hilang,
“Jangan hanya karena adanya oknum, lantas keadilan itu hilang, Hukum harus di tegakkan, jangan tajam kebawah tumpul keatas. Pungkasnya.(*)
Makassar, GTN.Com – Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam) melakukan kunjungan kerja ke Rutan Kelas I Makassar untuk membahas implementasi Sistem Peradilan Pidana Terpadu Berbasis Teknologi Informasi (SPPT-TI). Kamis, (21/11).
Dalam kunjungan ini, Kemenkopolhukam mengadakan pertemuan langsung dengan operator SPPT-TI untuk mengevaluasi kendala yang dihadapi di lapangan.
Salah satu saran utama yang disampaikan oleh Kepala Seksi Pelayanan Tahanan, Angga Satrya terkait SPPT-TI adalah perlunya penyempurnaan fitur, termasuk kemampuan mengunduh dokumen seperti petikan putusan dan surat penahanan.
“Hal ini sangat penting untuk membantu menyelesaikan masalah overstay, yang masih menjadi tantangan di Rutan Makassar,” ucapnya.
Selain itu, Sulistiono selalu operator SPPT-IT Rutan Makassar juga mengusulkan adanya pelatihan intensif untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam mengoperasikan SPPT-TI.
“Berharap dengan adanya pelatihan, sinkronisasi data dapat berjalan lebih akurat dan cepat, sehingga meningkatkan efisiensi pertukaran data antar instansi penegak hukum,” ujarnya.
Kepala Bidang Pembinaan dan Teknologi Informasi Kantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Selatan, Ashari yang turut hadir dalam pertemuan, menegaskan pentingnya peran operator dalam mendukung efektivitas SPPT-TI.
“Operator harus terus meningkatkan kualitas penginputan data agar pertukaran data antar instansi penegak hukum dapat berjalan dengan baik. Ketelitian dan kecepatan adalah kunci utama dalam sistem ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Rutan Kelas I Makassar, Jayadikusumah, menyampaikan apresiasinya atas kunjungan Kemenkopolhukam. la berharap masukan dari para operator dapat diakomodasi untuk menciptakan sistem yang lebih responsif.
“Dengan fitur yang lebih lengkap dan dukungan pelatihan, saya yakin SPPT-TI akan menjadi solusi efektif dalam mengatasi berbagai permasalahan, termasuk overstay di Rutan,” ungkapnya antusias.
SolokSelatan,GTNEWS.COM – AKP Ryanto Ulil Anshar yang menjabat Kasat Reskrim Polres Solok Selatan tewas ditembak Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar, Jumat (22/11/2024) dini hari. Almarhum ternyata pernah bertugas di Jawa Tengah.
AKP Ryanto Ulil sempat menjabat Kapolsek Madukara, Polres Banjarnegara dan juga Kasat Reserse Narkoba Polres Magelang.
Selanjutnya almarhum juga sempat menjabat Kaurbungkol Spripim Polda Jateng.
Sebelumnya, AKP Ulil Ryanto ini juga punya riwayat tugas mentereng di Gegana Brimob Polda Jateng.
Di antaranya Kepala Unit Pejinak Bom (Jibom) Brimob Polda Jateng dan Kepala Sub Detasemen Wanteror Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jateng.
“Dulu (beliau) juga sempat Danton (Komandan Peleton) penampungan bintara remaja,” ungkap salah satu sumber di Polda Jateng yang enggan disebut identitasnya.
Korban diketahui lahir di Kota Makassar 12 Agustus 1990, menjabat Kasat Reskrim Polres Solok Selatan sejak 24 November 2023 atau baru menjabat 11 bulan 29 hari sebelum insiden penembakan terjadi.
Sementara itu Salah satu advokat di Kota Semarang juga berduka atas insiden yang menimpa AKP Ryanto Ulil ini.
“Dulu sempat ketemu di Polda Jateng, simpangan aja (berjalan bertemu), terus ngobrol. Apikan wonge (dia orang baik),” tulis salah satu advokat, Jumat (22/11/2024).
Diketahui kasus polisi tembak polisi kembali terjadi. Kali ini Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ulil Ryanto Anshari tewas ditembak oleh Kabagops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar.
Berdasarkan informasi yang diterika GTNews, peristiwa menggegerkan itu terjadi di kawasan parkir Polres Solok Selatan yang berada di Jorong Bukit Malintang Barat, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir pada Jumat (22/11/2024) sekitar pukul 00.43 WIB.
Pemicunya diduga lantaran AKP Ulil Ryanto Anshari mengamankan tersangka kasus tambang Galian C. Ketika pemeriksaan terhadap tersangka sedang berlangsung di ruang Satreskrin terdengar suara letusan tembakan dari arah luar ruangan.
Ketika saksi-saksi di lokasi yakni Kanit Tipidter Sat Reskrim Polres Solok Selatan, Aipda Tomi Yudha T dan Banit Tipidter Sat Reskrim Polres Solok Selatan, Briptu Satriadi bergegas memeriksa ke sumber suara, korban ditemukan tersungkur dengan dua luka tembak di bagian pelipis dan pipi kanan.
Kedua saksi melihat mobil yang dikendarai Kabag Ops AKP Dadang Iskandar meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP). Diuga motif penembakan karena pelaku tidak senang dengan penangkapan yang dilakukan oleh Sat Reskrim Polres Solok Selatan.
Kabag Ops melakukan tembakan diduga menggunakan senjata api pendek jenis pistol HS 260139. Sedangkan saat terjadi penembakan hanya terdapat Kabag Ops dan Kasat Reskrim di TKP.
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan membenarkan peristiwa penembakan tersebut.
“Iya, benar telah terjadi penembakan, untuk kasusnya masih tahap penyelidikan, perkembangan akan disampaikan,” kata Dwi.
Solok Selatan,Gerbangtimurnews.com –Jenazah Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ulil Riyanto Anshari, yang tewas ditembak Kabag Ops AKP Dadang Iskandar, akan dipulangkan ke kampung halamannya di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Jenazah diperkirakan tiba di rumah duka pada malam nanti.
“Karena yang bersangkutan berasal dari Makassar. Kemungkinan akan tiba tengah malam,” kata Ketua Majelis Jemaat GPIB Padang, Pdt Salmon Leatemia kepada wartawan di Rumah Sakit Bhayangkara Padang, Jumat (22/11/2024).
Salmon dan sejumlah pengurus gereja datang ke rumah sakit untuk ikut upacara melepas keberangkatan jenazah. Salmon mengaku mengenal almarhum Ulil sebagai jemaah yang baik, ramah, dan tekun beribadah.
“Kami biasa memanggil Bang Ulil, beliau jemaah di GPIB Padang di Jalan Bagindo Aziz Chan nomor 19, beliau bertugas di Solok Selatan,” katanya.
Salmon Leatemia berkenalan dengan Ulil sejak setahun terakhir. Meskipun bertugas di Kabupaten Solok Selatan, Salmon Leatemia mengatakan Ulil tekun beribadah.
“Kalau tidak ada tugas yang menyita waktu, maka beliau akan menyempatkan hadir di GPIB Padang,” katanya.
Diketahui, AKP Ulil tewas usai ditembak rekannya Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang di parkiran Polres Solok Selatan di Jorong Bukit Melintang Barat, Ngari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir pada Jumat (22/11) sekitar pukul 00.43 WIB. Penembakan diduga terkait penangkapan yang dilakukan Sat Reskrim Polres Solok Selatan.
Solok Selatan,GerbangTimurNews.Com – Kapolda Sumbar Irjen Suharyono mengungkap kejadian polisi tembak polisi di Polres Solok Selatan. Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar (57) menembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Riyanto Ashari, Jumat (22/11/2024) dini hari tadi.
Aksi penembakan itu dilakukan AKP Dadang dengan menggunakan senjata dinas. Dua peluru ditembakkan pelaku ke kepala korban dari jarak dekat dan mengenai pelipis dan pipi korban.
“(Tersangka) masih diperiksa di Mapolda,” kata Irjen Suharyono di Rumah Sakit Bhayangkara Padang.
Kapolda mengatakan tersangka menggunakan senjata api dinas miliknya. Senjata tersebut telah disita dan diamankan polisi.
“Senjata dinas,” jelasnya.
Suharyono juga mengungkap senjata tersebut berisi 15 peluru. Sembilan peluru telah ditembakkan, dua di antaranya bersarang di kepala korban.
“Sembilan yang ditembakkan, sisanya ada dalam senjata. Dari sembilan itu, dua ditemukan di tubuh korban, 7 lagi sedang kita selidiki,” katanya.
Suharyono mengatakan korban menderita luka tembak di bagian pelipis dan pipi. Korban juga ditembak dari jarak dekat.
“Mengenai pelipis dan pipi. Dan menembus bagian tekuk. Karena jaraknya (tembak) dekat,” ungkapnya.
Akibat dua kali tembakan tersebut membuat korban tewas ditempat.
“Korban ditembak pelaku ini dengan cara tidak manusiawi, sehingga korban tewas ditempat,” tutup Kapolda.
Sebelumnya diberitakan, aksi polisi tembak polisi terjadi di Polres Solok Selatan Sumatera Barat. Kabag Ops Polres Solok Selatan diduga menembak Kasat Reskrim Polres tersebut pada Jumat (22/11/2024) dini hari.
Kejadian itu diketahui terjadi sekitar pukul 00.43 WIB di Parkiran Polres Solok Selatan yang terletak di Jorong Bukit Malintang Barat, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir.
Kabag Ops yang bernama AKP Dadang Iskandar melepaskan tembakan kepada Kasat Reskrim, AKP Ulil Ryanto Anshari.
Makassar, GTN.Com – Pelaku pembunuhan terhadap Jessica Sollu (23) yang terjadi di Jalan Trans Sulawesi, Pongcancalili, Dusun Sampuraga, Desa Kasintuwu, Kecamatan Mangkutana, Kabupaten Luwu Timur, akhirnya berhasil diringkus polisi.
Pelaku yang bernama Akmal alias Andi Gugun (26), warga Jalan Poros Bajo, Kelurahan Tabbaja, Kecamatan Kamanre, Kabupaten Luwu, ditangkap saat melarikan diri ke Balikpapan, Kalimantan Timur.
Penangkapan ini dilakukan oleh tim gabungan Reskrim Polres Luwu Timur, Resmob Polda Sulsel, dan Resmob Polda Kaltim.
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, menjelaskan bahwa penangkapan ini bermula dari penyelidikan yang mengungkap sejumlah fakta terkait kasus pembunuhan tersebut.
“Dari hasil penyelidikan, kami menemukan bukti-bukti yang mengarahkan kami kepada pelaku,” ujarnya.
Pada Senin, 19 November 2024, pukul 01.30 WITA, tim gabungan tiba di Pelabuhan Balikpapan untuk melacak keberadaan pelaku.
Selanjutnya, pukul 12.00 WITA, tim melakukan koordinasi di Posko Resmob Polda Kaltim di kawasan MT Haryono, Balikpapan.
Polisi kemudian bergerak ke Kelurahan Badak Baru, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara, bersama tim Jatanras Polres Samarinda. Proses pencarian intensif dilakukan hingga Selasa dini hari, 20 November 2024.
Pukul 03.30 WITA, tim berhasil menangkap Akmal alias Andi Gugun di Kampung Timor, Kelurahan Badak Baru. Setelah itu, pelaku langsung dibawa ke Posko Resmob untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Selain menangkap pelaku, polisi juga mengamankan barang bukti berupa ponsel korban, yakni iPhone 7.
Ponsel tersebut ditemukan di Pasar Pandan Sari, Kampung Atas Air, Kelurahan Margasari, Kecamatan Balikpapan Barat, setelah sebelumnya digadaikan oleh pelaku.
Kasus ini menjadi perhatian karena pelaku sempat melarikan diri lintas provinsi, namun kerja sama antarpolisi daerah berhasil membongkar jejaknya. Pelaku kini tengah menjalani proses hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Sebelumnya diberitakan, Senja mulai merayap di Palopo pada 11 November 2024, ketika Jessica Sollu akrab disapa Chika menyelesaikan doanya.
Dengan tas di tangan, ia melangkah menuju mobil travel yang sudah menunggu. Sopir yang menjemput bukan wajah yang dikenalnya, namun kepercayaannya pada keluarga sang pemilik travel, Panimba, menghapus rasa curiga.
Tiga pria di dalam mobil menyambutnya. Senyum mereka samar; ada sesuatu yang dingin di balik tatapan mereka. Namun, Chika tetap berangkat. Ia yakin jalan pulangnya ke Morowali akan aman.
“Kenapa ada tiga orang laki-laki yang jemput?” Tanya salah satu anggota keluarga sebelum Chika pergi. Tak ada jawaban yang pasti, hanya keyakinan bahwa semua akan baik-baik saja. Malam itu, komunikasi masih terjalin. Chika mengabarkan perjalanannya kepada sang ibu. “Sudah dekat,” begitu katanya, seolah jarak Morowali tak lebih dari beberapa tikungan lagi.
Namun pagi tiba, dan kabar itu hilang seperti embun di panas matahari. Nomor teleponnya sunyi. Di ujung lain, keluarganya mulai diliputi kecemasan.
Kekhawatiran berubah menjadi kepanikan ketika sopir travel mengklaim telah menurunkan Chika di kosannya. Tapi kos itu kosong. Barang-barangnya tak tersentuh, seperti saksi bisu yang menolak memberikan jawaban.
Dua hari kemudian, tubuh Chika ditemukan di jurang Dusun Sampuraga, Kecamatan Mangkutana.
Ia terbaring di kedalaman 12 meter, tertelungkup dalam sunyi, diapit dinding-dinding tebing yang dingin. Tubuhnya penuh luka, leher dan kepala memar, menjadi bukti dari cerita yang tak sempat ia sampaikan.
“Mayat itu ditemukan oleh pekerja proyek. Kami temukan dalam keadaan yang tragis,” ujar AKP Simon Siltu, Kapolsek Mangkutana.
Luka-luka itu, katanya, menceritakan kisah kekerasan yang belum selesai terungkap. Jessica Sollu kini adalah bagian dari angka dalam statistik korban kejahatan. Namun di balik angka itu, ada tawa yang hilang, ada mimpi yang tak sampai.
Perjalanan terakhirnya, dari Palopo ke Morowali, berakhir di sebuah jurang yang gelap. Bukan karena takdir, tetapi karena tangan manusia. Polisi telah memulai penyelidikan, mengumpulkan barang bukti, dan menggali lebih dalam ke dalam kegelapan yang menelan hidup seorang perempuan muda.
Di mata keluarganya, Chika bukan hanya korban. Ia adalah seorang anak, keponakan, dan kawan yang dikenang dengan senyuman dan cerita-cerita hangat. Namun kini, namanya hanya tinggal bisikan di tengah pekatnya malam Jalan Trans Sulawesi, membawa pesan bahwa kejahatan masih hidup di balik jalanan sepi dan mobil-mobil yang melintas.
Makassar,GerbangTimurNews.Com (20/11) Sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Sulawesi melaksanakan program srikandi movement berupa penyerahan bantuan fasilitas prasarana Posyandu dan pembagian 120 paket nutrisi yang diperuntukkan bagi 100 anak balita serta 20 Ibu hamil dan menyusui kepada 2 Rukun Warga (RW) dan di desa berdaya binaan PLN UIP3B Sulawesi yang terletak di kecamatan Manggala, kelurahan Borong, Makassar Sulawesi Selatan.
Berkolaborasi dengan kelurahan Borong dan Yayasan Econatural Society Indonesia, program srikandi movement ini diinisiasi sebagai respons terhadap isu pentingnya kesehatan Ibu dan Anak di desa berdaya PLN sebagai upaya pemenuhan Gizi mandiri bagi anak balita, ibu hamil dan menyusui.
General Manager PLN UIP3 Sulawesi Nurdin Pabi menyampaikan bahwa Program Srikandi Movement ini difokuskan pada dua tujuan utama, yaitu Memberikan edukasi terkait kemandirian gizi dalam rangka pencegahan Stunting / Gizi buruk dan Mengasah kepedulian masyarakat terhadap kondisi lingkungan disekitar, dimana sasaran yang dituju adalah Posyandu atau Lembaga yang menangani kesehatan ibu dan anak di lingkungan Desa Berdaya / Desa Berdaya Binaan PT PLN (Persero).
Lebih lanjut Nurdin menyampaikan bahwa PLN tidak hanya hadir untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat, tetapi juga berupaya meningkatkan kualitas hidup melalui program sosial yang nyata seperti program bantuan fasilitas prasana Posyandu dan pembagian paket nutrisi ini. “Kami berharap program ini bisa menjadi langkah awal menuju generasi yang lebih sehat dan kuat di kelurahan Borong secara khusus dan menjadi harapan untuk berkelanjutan menjangkau daerah lain di Wilayah kerja PLN UIP3B Sulawesi,” ungkapnya.
Ali Taufan S. ST., Kepala Seksi Pemerintahan Kelurahan Borong mengapresiasi inisiatif PLN dalam mendukung program pemerintah untuk menekan angka stunting. “Kerja sama dengan PLN melalui Program Program Srikandi Movement ini memberikan dampak nyata bagi masyarakat kami, terutama dalam memperbaiki status gizi anak balita dan Ibu hamil serta pemenuhan sarana dan prasarana kesehatan yang lebih memadai. Kami berterima kasih atas upaya ini dan berharap program dapat terus berlanjut untuk membangun masyarakat yang mandiri dan sehat,” ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Rustam tokoh masyarakat Kelurahan Borong yang menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PLN, “Kami sangat terbantu dengan Paket Nutrisi yang diberikan oleh PLN ini, mengingat banyak warga kami yang sangat membutuhkan Edukasi dan upaya konkret pencegahan Stunting dan berharap PLN terus mendukung setiap program kesehatan maupun program sejenis yang berguna bagi pemberdayaan masyarakat di lingkungan desa berdaya Borong”, ungkapnya.
Disamping penyerahan bantuan dan pembagian Paket Nutrisi, Program Srikandi Movement ini juga menghadirkan Kegiatan Edukasi terkait Kemandirian Gizi dalam rangka pencegahan stunting di Wilayah Kelurahan Borong, Hapsah Rasyid Ketua Posyandu RW 09 memaparkan bahwa Proses peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak melalui pemberdayaan komunitas masyarakat Desa Berdaya PLN adalah Inovasi Sosial yang sangat baik dan dapat menghasilkan Outcome bagi masyarakat berupa Meningkatnya pemahaman pentingnya 1000 hari kehidupan, Menurunnya angka anak Stunting, dan Keberlangsungan Posyandu yang mandiri.