Sukses sebagai pengusaha kuliner tidak membuat Andi Agrawan berbesar kepala dan lupa diri. Bahkan semakin tercerahkan pada arti kehidupan, terutama untuk berbagi dengan orang lain, terkhusus dalam lingkungan keluarga.
Betapa tidak dirinyapun tidak menyangka bila dari usaha yang dicobanya tersebut setelah berbagai upaya serabutan dilakoninya, ternyata berpayung keberkahan dan telah mengantarkannya pada titik keberhasilan yang tak pernah dimimpikan sebelumnya.
Kini usaha jajanan minuman racikan berlebel “Teh Ori” telah merambah di Kota Palopo dengan 12 outlet serta merekrut tenaga kerja sekitar 70 orang, ditambah ruko cafe pada 2 lokasi.
Putra Palopo yang akrab disapa Andi Angga ini, mengaku awalnya hanya coba-coba saja setelah melihat banyaknya peminat jajanan pinggir jalan.
Itupun dilakoninya sendiri dengan belajar seadanya di YouTube tentang cara pengelolaan usaha minuman, termasuk cara meracik minuman teh dengan rasa yang nikmat. Dan bermodalkan uang Rp.150.000, itupun pinjaman, untuk pembelian bahan baku seperti gula, teh dan lainnya, Angga memulai usaha jajanan minumannya di depan rumah orang tuanya dengan mengandalkan grobak dorong yang terbuat dari kayu yang dirakitnya sendiri.
Alhasil, usaha kecil-kecilan yang diniatkannya sekedar menyambung hidup sehari-hari bersama isteri dan dua anaknya itu cukup diminati orang.
Bahkan setiap harinya sebanyak yang dibuatnya selalu saja habis terjual, sehingga Angga terobsesi lebih mengembangkannya secara profesional.
Maka berlanjutlah usaha itu dengan fasilitas outlet dengan kemasan yang ditempeli merek “Teh Ori”, Sang isteri juga sudah mulai dilibatkan membantu, disebabkan permintaan yang semakin bertambah setiap harinya.
Karena merasa usahanya mendapatkan respon atau peminat dari masyarakat, sehingga dengan penghasilan yang sudah mencukupi, Angga berekspansi menambah outlet di beberapa tempat strategis dengan mempekerjakan orang lain.
Demikianlah seterusnya sampai saat ini sudah selusin outlet yang beroperasi di Bumi Sawerigading.
Jajanan kulinernyapun nampak semakin bervariasi dengan berbagai jenis jus, kue tradisional, nasi kanse, mi titti dan lainnya.
Dan kini Angga bersama isteri tinggal mengontrol usaha yang telah berjalan dengan lancar tersebut.
Bahkan langkah ekspansif berikutnya mencoba menjajaki keberuntungan di Kota Makassar dengan menggandeng TAMEZI Kuliner. Dan menurutnya sudah ada tempat yang dituju persisnya di Samata sekitar lokasi Kampus UIN Makassar.
Sedangkan launchingnya di Kota Makassar sudah dipatok pada akhir bulan Mei 2024.
Ketika ditanya mengenai kiat sukses menggeluti usaha kuliner tersebut, Andi Angga hanya tersenyum dan menjawab seadanya bila hanya niat baik dan ketekunan saja.
Karena menurut cerita pria kelahiran Palopo ini, dirinya sudah mencoba berbagai pekerjaan diantaranya bekerja di asuransi, pembiayaan, makelar, youtuber, jualan hp dan pulsa serta lainnya hingga memelihara ayam kampung.
Namun tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sementara dirinya tidak hanya wajib menafkahi isteri dan anaknya, tapi juga menanggung ibu mertua beserta empat orang adik ipar yang masih kecil setelah meninggalnya ayah mertuanya.
Sehingga setelah mengadu nasib di Kota Makassar dengan berbagai jenis pekerjaan, Angga merubah haluan berpindah bekerja di kota kelahiran sang isteri atau Kota Parepare dengan hidup mandiri di rumah kontrakan.
Akan tetapi di Kota Cinta Habibie Ainun ini juga, Angga tak mampu mengepakkan sayap, bahkan kondisi perekomian rumah tangga lebih sering nihil.
Akhirnya, dengan satu tekad untuk menjadi lebih baik, Angga memutuskan kembali ke kampung halaman Kota Palopo, setidaknya dapat merecoveri kembali semangat kerja sambil menjalani kehidupan bersama orang tua yang pada saat itu juga ibunya sedang sakit.
Ternyata keputusan kembali ke kampung merawat orang tua sungguh tepat dan menjadi benang merah dari pada perjalanan kesuksesan suami Riska Ashari Samir ini dengan usaha kuliner berlebel “Teh Ori Group” yang kini kian berkibar.
“Rahasia untuk pekerjaan yang hebat adalah mencintai apa yang kamu lakukan”, kunci Andi Angga berpesan.(*)
By Andi Damis